Etiam placerat
Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
21.03 | | 0 Comments
Nasab dan Nasib
Nasab dan Nasib
20.58 | | 0 Comments
Letusan Merapi Dulu dan Sekarang
Letusan Merapi Dulu dan Sekarang
"Merapi selama 100 tahun belum pernah ada letusan seperti ini. Ini merupakan letusan besar dalam kurun waktu 30 tahun. Terakhir letusan terbesar kedua setelah Galunggung pada tahun 1982," kata Dr Sukhyar di Yogyakarta, Jumat (5/11/2010) kemarin.
Dibanding pada 2006 lalu, letusan Gunung Merapi kali ini memang jauh lebih besar. Jika letusan Merapi 2006 lalu hanya membutuhkan waktu 7 menit untuk erupsi, letusan tahun ini hingga erupsi berkali-kali dengan waktu yang tak terhitung. Bahkan letusan Merapi tahun ini merupakan yang terbesar dalam kurun waktu 140 tahun terakhir.
"Kalau letusan besar sebelumnya tahun 1870, berarti kali ini yang terbesar setelah 140 tahun," ujar Sukhyar.
Karakteristik Merapi yang selama ini dikenal masyarakat adalah biasanya membentukan kubah lava setelah erupsi. Ketika kubah lava itu gugur akibat erupsi, selanjutnya maka terjadilah awan panas.
"Kita hampir melupakan kalau Gunung Merapi itu pernah eksplosif sekali. Dan sekarang ini letusannya eksplosif vertikal. Dengan ketinggian awan panasnya mencapai 7,5 km," jelas Sukhyar.
Luncuran awan panas Merapi kali ini pun jauh lebih panjang dari sebelumnya. Daerah bahaya diperluas dari 10 km diperpanjang menjadi 15 km hingga akhirnya diperpanjang lagi menjadi 20 km.
Hingga saat ini, total korban tewas lebih dari 100 orang, termasuk kuncen Gunung Merapi, Mbah Maridjan. Mbah Maridjan tewas saat Merapi mengeluarkan Erupsi pada 26 Oktober lalu.
Lebih dari 40 ribu pengungsi saat ini tersebar di beberapa kabupaten di Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti Kabupaten Sleman, Klaten, Boyolali dan Magelang.
Bahkan, untuk memantau langsung kondisi Merapi, Presiden SBY mulai hari ini ngantor di Yogyakarta sampai batas waktu yang belum ditentukan. SBY juga telah menetapkan bahwa bencana Letusan Merapi ini ditangani langsung oleh BNPB (detik.com)
20.57 | | 0 Comments
BJ Habibie Beri Kuliah Iptek di Kongres HMI
BJ Habibie Beri Kuliah Iptek di Kongres HMI
Selain Habibie, sejumlah tokoh juga akan menjadi pembicara dalam acara itu. Mereka antara lain, Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Anis Baswedan.
Menurut Arip agenda dua tahunan itu akan memilih ketua baru. Dalam kongres kali ini ada 12 kandidat yang sudah dinyatakan lolos seleksi dan akan bertarung dalam kongres itu.
Keduabelas kandidat itu akan memperebutkan 171 suara cabang di putaran pertama dan 371 suara peserta pada putaran kedua. Arip menambahkan, meski sejumlah alumni telah menjadi tokoh elit di sejumlah partai politik dia memastikan HMI tidak mengganggu independensi HMI.
"Variabel partai bisa dikatakan nggak ada. Misalnya Mas Anas (Ketua Umum Demokrat) siapapun jadi (ketua) dianggap adik. Begitu juga Bang Akbar Tanjung (Golkar), Viva Yoga (PAN) juga," kata dia.
Sementara itu, salah satu kandidat, Aulia Kosasih mewacanakan perlunya HMI mengakomodasi UU Pemuda. Dalam UU itu diatur usia pemuda maksimal 30 tahun. Dia berharap ketua terpilih nantinya berusia di bawah 30 tahun.
"Untuk mewujudkan HMI sebagai organisasi kemahasiswaan yang modern dan dinamis, ketuanya mesti dari kalangan muda. Lebih baik jauh dibawah usia maksimal dalam UU Pemuda," katanya.
HMI merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan yang penting dalam sejarah demokrasi republik ini. Organisasi yang dibentuk pada 1947 itu telah melahirkan sejumlah tokoh berpengaruh seperti Akbar Tanjung, Nurcholis Madjid, dan Anas Urbaningrum.
20.56 | | 0 Comments
Orang Waras dan Orang Gila
Orang Waras dan Orang Gila
Setelah memperhatikan prilaku orang gila di beberapa tempat yang sempat saya kunjungi, ternyata orang gila memiliki banyak cara untuk mendapatkan makanan. Sebagian dari mereka mengambil sisa-sisa makanan di tong sampah, meminta uang kepada para pedagang di pasar dan sebagian lagi langsung meminta makanan kepada beberapa pedagang makanan di pasar ataupun di pinggiran jalan raya. Menurut saya, itu semua halal, kalau toh mereka mencuri itu karena memang mereka sudah tidak memiliki akal dan masyarakat akan memaklumi hal itu.
Setelah memahami prilaku orang gila dalam mengisi perut mereka, saya mulai membandingkan prilaku orang gila dan orang waras dalam hal mengisi perut. Dalam hal ini saya rasa orang waras harus banyak belajar kepada orang gila. Memang nafsu makan orang gila tidak hilang meski akal mereka telah lenyap entah kemana, namun meraka selalu hidup bersahaja.
Namun anehnya, orang waras yang memiliki akal sehat ternyata menjadi lebih serakah. orang gila akan merasa puas setelah perutnya kenyang. Ini berbeda dengan kebanyakan orang yang masih waras. Orang waras seringkali masih saja merasa kekurangan meski perutnya sudah sangat kenyang. Orang waras tidak pernah puas dengan semua yang ia peroleh, merasa kurang dan kurang, bahkan sebagian dari orang waras itu seringkali "mencuri" hak orang lain, melakukan korupsi dan memperkaya diri dengan cara yang tidak benar. Akal yang masih dimiliki oleh yang mengaku masih waras seharusnya menjadi pengendali nafsu yang melakat dalam diri, bukan sebaliknya.
Akhirnya, kesimpulan saya bahwa "orang waras tidak lebih baik daripada orang gila ketika orang waras tersebut memiliki nafsu yang lebih gila dari orang gila". Jangan-jangan orang gila itu menertawakan kita yang mengaku waras padahal sebanarnya gila .wallohu'alam..
20.56 | | 0 Comments
Panggung Kekerasan Terhadap Anak
Panggung Kekerasan Terhadap Anak
Oleh: M. Aliyulloh Hadi
Anak terlantar dalam realitas sosial yang asing dan tidak pernah mereka kenal (unknown world). Dunia yang tidak mereka ciptakan sendiri (uncreated world). Mereka hidup di belantara kepentingan orang dewasa yang senantiasa melihat sesuatu hanya berdasarkan logika “untung rugi”. Anak yang polos seringkali menjadi obyek eksploitasi bahkan menjadi komoditas. Mereka menjadi korban hasrat kerakusan ekonomi pasar yang semakin buas.
Tiap hari, anak-anak disuguhi parade kekerasan, baik kekerasan fisik (phisical violences) maupun kekerasan simbolik (symbolic violences). Berjibun nilai negatif-destruktif secara terus menerus menerobos dinding-dinding kultural anak. Kita saksikan bersama, bagaimana kekerasan fisik hampir tiap hari mereka konsumsi, kekerasan di dalam keluarga, kekerasan terhadap anak, pencabulan anak di bawah umur, perdagangan anak dan penyakit sosial lain yang dilakukan orang dewasa, yang seringkali merenggut kebahagiaan bahkan merenggut nyawa anak tak berdosa tersebut. Tentu kita masih ingat, kisah memilukan tentang tiga bocah, satu di Cilincing (Jakarta Utara) dan dua di Serpong (Kabupaten Tangerang), telah menorehkan catatan hitam bagi dunia anak Indonesia pada awal 2006. Eka Suryana (7) dibunuh di Cilincing, sementara Indah Sari (3,5) dan Lintang Syaputra (11 bulan) dibakar di Serpong. Semuanya terjadi di rumah sendiri, pelakunya ibu dan kerabat sendiri.
Di sisi lain, tindakan kekerasan, teror, horor dan keberutalan seperti yang terjadi di Priok, NTB, ambon, sampit, aceh dan beberapa daerah lainnya, sungguh menjadi pemandangan yang tak sedap yang juga meracuni anak-anak bangsa yang masih lugu tersebut. Tidak hanya itu, anak ternyata juga terlibat dalam satu proses penciptaan kekerasan di tengah teater citra-citra kekerasan. Tayangan televisi, video, majalah, komik dan mainan yang sarat dengan muatan-muatan kekerasan juga menjadi konsumsi keseharian mereka.
Realitas kekerasan sosial yang selama ini terjadi dan disaksikan oleh anak, sebagaimana dijelaskan oleh Peter L. Berger & Thomas Luckman, memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan pribadi anak. Bahwa apa yang anak terima sebagai relitas, sebagai pengetahuan, semuanya dikonstruksi secara sosial. Sehingga ketika konstruksi sosial dipenuhi oleh relitas kekerasan, maka anak akan terkonstruk menjadi anak yang memiliki domain dan kecendrungan untuk melakukan kekerasan dalam hidupnya.
Munculnya kasus-kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak, misalnya pembunuhan oleh anak kecil yang masih berusia 11 tahun yang terjadi di kediri beberapa waktu yang lalu, dan juga kasus-kasus prilaku seks menyimpang yang juga dilakukan oleh anak di bawah umur di beberapa daerah lain, benar-benar menjadi bukti bahwa nasib anak di negeri ini ada pada titik nadir.
Inilah bukti nyata bahwa anak-anak kita telah terkonstruk dalam konstruksi sosial yang penuh spirit kekerasan. Anak-anak selalu berdialog dengan realitas dan imajinasi yang penuh dengan permusuhan, kebencian, persaingan. Dunia yang di dalamnya mengajarkan pada anak-anak untuk hidup survive berdasarkan hukum neo-social-darwinist sebagai fighting machine yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi libido kekerasan manusia.
Dua realitas kekerasan - fisik dan simbolik - tersebut kiranya sudah lebih dari cukup untuk menghantarkan anak-anak bangsa ini menjadi generasi yang memiliki karakter dan mainset brutal, liar dan cinta kekerasan. Mereka menjadi generasi yang, menurut Erich Fromm, mengidap sifat “ekstasi penghancur”, sosok generasi yang menjadikan kekerasan sebagai hobi dan gaya hidup.
Lalu, sebagai orang tua, atau paling tidak sebagai orang dewasa, apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan anak-anak tersebut? Apakah kita akan membiarkan anak-anak tumbuh menjadi manusia tanpa perasaan, empati dan kasih sayang? Tentunya seluruh komponan bangsa ini tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Orang tua, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik, media, pemerintah dan masyarakat secara umum, memiliki kewajiban untuk melindungi anak-anak dari virus-virus sosial yang akut tersebut. Usaha untuk mengidentifikasi akar permasalahan sekaligus menarik titik kesimpulan dalam menemukan alternatif pemecahannya, menjadi mendesak untuk dilakukan.
Perlu Kesadaran Kolektif
Problem sosial yang terjadi pada anak merupakan tanggung jawab komunal bangsa ini. Namun, secara lebih spesifik, orang tua, media dan pemerintah memiliki peran yang sangat signifikan dalam membangun skenario nasional, menyelamatkan anak bangsa dari sergapan nilai-nilai negatif-destruktif yang menyebar seiring dengan bergulirnya globalisasi di semua lini kehidupan.
Keluarga merupakan variabel penting dalam membentuk karakter anak. Orang tua harus mampu memberikan pendidikan nilai melalui penanaman citra-citra positif dalam kehidupan keluarga. Orang tua juga harus mampu memberikan lingkungan yang kondusif yang penuh dengan nilai keindahan, kedamaian, empati, dan kasih sayang dengan selalu menjaga keharmonisan keluarga. Selain itu, orang tua harus mampu menyeleksi tanyangan media yang hampir tiap hari mereka konsumsi. Media, baik cetak maupun elektronik, sering kali menyajikan tayangan yang penuh dengan nilai kekerasan, kebencian, seksualitas dan kebrutalan hidup. Tentu saja karena media selalu berpacu untuk mengejar rating. Yasraf A. Piliang dalam Transpolitika(2005), dinamika politik di era virtualitas, menghimbau kepada orang tua untuk segera mengajak anak untuk melakukan diet informasi, diet game, dan diet berbagai media kekerasan lainnya seperti televisi, video dan film.
Media juga memiliki peran dominan dalam membentuk karakter anak. Media seringkali melakukan kekerasan digital terhadap anak. Media menyajikan tayangan panas, pencabulan dan pornografi lewat video, televisi, film, komputer dan internet yang merusak batas-batas dunia anak yang polos. Media telah memperkosa dunia anak dan menggantinya dengan kekerasan dunia orang dewasa.
Pelaku media baik pemerintah maupun swasta harus melakukan evaluasi terhadap tanyangan mereka yang selama ini juga dikonsumsi oleh anak. Media harus merubah paradigma berfikirnya yang selama ini hanya berorientasi pada pasar tanpa memperdulikan ekses negatif terhadap perkembangan mental anak. Media harus mau memikirkan nasib generasi bangsa ini, karena di era digital, interaksi anak dengan media sangatlah dominan. Sudah saatnya pelaku media berfikir untuk juga memberikan tayangan yang mengandung nilai edukatif dan konstruktif kepada anak.
Dalam relasi struktural, pemerintah harus mampu menelurkan kebijakan yang pro terhadap kepentingan anak, baik berupa undang-undang maupun menyediaan fasilitas untuk proses pendidikan anak. Pemerintah juga harus memiliki sikap yang tegas terhadap media nakal yang sering mengeksploitasi pornografi, porno-aksi dan kekerasan sebagai sekedar komoditas pasar. Kontrol pemerintah terhadap media perlu dipertegas kembali, lebih lebih di tengah menjamurnya industri media di tanah air di era euforia kebebasan media saat ini.
Akhirnya, apapun yang dilakukan oleh orang tua, pihak media maupun pemerintah tidaklah cukup untuk menghapus pelbagai problem sosial yang terjadi pada anak. Diperlukan tranformasi dan kampanye secara terus menerus kepada masyarakat secara umum untuk menyelamatkan kehidupan anak. Seluruh stake holder bangsa ini perlu duduk bersama untuk merancang gerakan nasional menyelamatkan anak bangsa. Wallohu'alam...
20.55 | | 0 Comments
Republika OnLine » Dunia Islam » Islam Mancanegara Sekjen OKI: Islamophobia Seperti Anti-Semit Tahun 1930
Republika OnLine » Dunia Islam » Islam Mancanegara Sekjen OKI: Islamophobia Seperti Anti-Semit Tahun 1930
REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Kebencian terhadap Islam yang berkembang dewasa ini khususnya di dunia Barat dinilai seperti perasaan anti-semitisme yang pernah terjadi pada 1930-an. Sekjen OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu, menyorot perasaan benci yang berlebihan yang dialami imigran Muslim di Eropa.''Yang mengkhawatirkan saya, otoritas politik atau partai politik bukannya menghentikan ini, tapi malah menggunakannya untuk tujuan politik mereka, untuk mendapatkan dukungan lebih besar lagi pada saat pemilu,'' kritiknya.
Ihsanoglu menambahkan, ''Saya takut bahwa kita akan melalui proses seperti yang terjadi pada awal 1930-an ketika anti-Semit menjadi masalah besar dalam politik sehingga mendorong lahirnya fasisme dan Naziisme. Saya pikir sekarang kita berada dalam tahap pertama situasi seperti itu.''
Dia memperingatkan bahwa pandemi dari fitnah terhadap Islam terus meningkat. OKI pun terus memantau Islamophobia di seluruh dunia. Dia pun mencontohkan kasus penolakan terhadap rencana pembangunan Islamic Center di dekat lokasi Ground Zero di New York dan gerakan anti cadar di Eropa yang kemudian mendorong terjadinya penyerangan fisik terhadap umat Muslim di kedua benua itu.
Masalah yang krusial, lanjutnya, telah terjadi pelembagaan sentimen anti-Muslim di Eropa, seperti larangan mendirikan menara masjid di Swiss dan larangan memakai cadar di Prancis. ''Kasus larangan cadar ini merupakan kisah yang menyedihkan, karena itu terkait dengan tradisi yang dilakukan di negara tertentu, itu sama sekali tidak berhubungan dengan Islam,'' jelasnya.
''Namun negara-negara seperti Prancis, Spanyol, dan Belanda bereaksi dengan membuat undang-undang.''
Menurutnya, alasan asimilasi yang digunakan oleh negara-negara Eropa sangat lemah. ''Mengapa asimilasi? Jika Eropa dan Barat mengkampanyekan perlindungan hak kalangan minoritas di seluruh dunia, tapi mengapa ketika datang ke Eropa lantas dikatakan harus asimilasi? Sekali lagi, ini menunjukkan standar ganda,'' kritiknya
20.55 | | 0 Comments
Renungan Anak Bangsa di Hari Pahlawan
Renungan Anak Bangsa di Hari Pahlawan
Renungan Anak Bangsa di Hari Pahlawan
Oleh: ANTON DWISUNU HANUNG NUGRAHANTO
Menolak Sri Mulyani, Menolak Aburizal Bakrie, Menolak SBY, Menolak Surya Paloh dan Kaum Oligarkis adalah kewajiban anak-anak muda Indonesia. Anak Muda harus tampil secara otentik dan tidak bergantung pada modal kaum tua. Kita harus beranimemulai jaman baru. - dikutip lengkap dari milis
MENGAPA KITA HARUS MENOLAK SRI MULYANI, NEOLIBERALISME dan KONSPIRASI MODAL INTERNASIONA?
Baru-baru ini telah muncul website resmi Sri Mulyani yang digagas sebagai tonggakawal untuk memajukan Sri Mulyani Inderawati (SMI) sebagai Calon Presiden RI. Tokoh dibalik gerakan SMI for Presiden ini adalah RahmanTolleng, eksaktivis 66 yang juga dulu mendongkel Bung Karno dan membangun kekuatan politiknya di Bandung dengan mendirikan Surat Kabar 'Mahasiswa Indonesia' yang isinya hanya menjelek2kan kepribadian Bung Karno, berlagak rasional tapi akhirnya juga kalah pada rezim neofasisme Orde Baru, sebuah rezim yang juga dibangun oleh angkatan 66 dengan nada tidak bertanggung jawab. Kini eks angkatan 66 itu berulah kembali dengan mencoba sebuah gagasan untuk memenangkan politik modal asing dan Neoliberalisme yang amat-amat membahayakan kesejahteraan rakyat banyak di Indonesia.
Persoalan Neoliberalisme bukanlah persoalan jargon Pemilu saja, tapi ini persoalan realitas. Jangan bermimpi kita bisa mendapatkan neoliberalisme sesuai dengan cara-acara Amerika Serikat atau Eropa Barat. Neoliberalisme yang kita kenal bukanlah neolibrasional, kompetitif dan terbuka tapi kita adalah objek penderita darineolib itu sendiri. Untuk mencapai tahapan neoliberalisme seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat itu harus punya persyarata dasar, harus punya syarat-syarat sejarahnya sendiri dan syarat sejarah itu berpusar pada satu soal : AKUMULASI MODAL.
Negara2barat kiblat neolib telah memenangkan sejarah itu selama setidak-tidaknya 300 tahun dan kemudian sebelum sampai pada fase kapitalisme liberal, fungsi negara sudah mereka jalankan dengan benar.Adanya kedaulatan kapital, adanya hak atas modal yang diberikan negara sehingga negara menjadi otoritas yang tidak bisa dikalahkan oleh kekuatan diluar negara. Fase Neoliberalisme harus punya persyaratan :
1. Akumulasi Modal yang dibentuk sejarah yang panjang
2. Kedaulatan Kapital yang dimilikiNegara dengan Mutlak
3. Negara memiliki otoritas kuat untuk mengimbangi hal2 diluar negara.
Apa yang terjadi dengan Indonesia? Indonesia dibangkrutkan oleh sistem Orde Baru yang dilandasi pembangunan dengan hutang-hutang yang hanya melahirkan kelas atas sebagai diktator modal dan kelas menengah yang kebanci-bancian. Kelas menengah kita hanya seperti benalu dalam sistem masyarakat kelas, dia tidak independen dan dia tidak lahir dari situasi yang otentik. Lalu Negara hanya dijadikan milik oleh kaum Komprador yang berkumpul di sekitaran Oligarkis dan terakhir Negara gagal mengimbangi kekuatan-kekuatan diluar negara.
Dengan tiga antitesis syarat neoliberalisme itu bagaimana kita bisa membangun sistem kapitalis rasional ? Yang ada adalah bangsa kita disodori hanya sebagai kuli-kuli modal oleh mereka. Neoliberalisme menghendaki negara tidak ikut campur dalam persoalan arus modal dan bisnis yang berkembang di tengah masyarakat. Lalu bila hal ini terjadi maka pemodal besar akan menguasai seluruh cluster-cluster bisnis yang sebenarnya merupakan ruang gerak ekonomi rakyat tumbuh. Dengan adanya penguasaan modal besar dalam seluruh sel-sel ekonomi kita maka semua hal ditentukan oleh satu soal : DIKTATOR MODAL. Denganadanya kediktatoran modal maka jangan heran bila: Biaya RumahSakit Mahal, Biaya Sekolah Mahal, hancurnya fungsi-fungsi sosial yang bisa dikendalikan negara hanya menjadi perang modal bagi kelompok privat.
Negara tidak lagi bisa tumbuh secara natural dalam perkembangan masyarakatnya, tapi negara hanya akan menjadi alat politik bagi Pemodal. Jadi tanpa adanya tiga syarat:1. Akumulasi Modal, 2. Daulat Kapital dan 3.Kekuatan Negara sebagai penjamin fungsi sosial, maka omong kosong dengan liberalisasi.
KONSTITUSI kita adalah konstitusi yang MENGHARGAI NILAI-NILAI SOSIAL. Misi utama para pendiri bangsa ini bukan untuk memanjakan kaum konglomerasi, kaum pemodal tapi dasar konstitusi kita yang disusun pada malam gelap gulita dan disahkan di tengah kegelisahan masyarakat Jakarta menunggu pendaratan Sekutu di Tanjung Priok 18 Agustus 1945 adalah 'Berusaha secara keras dalam Meningkatkan kemakmuran bersama' adalah ironis bila kemudian tugas negara 'Mencerdaskan Kehidupan Bangsa' sebagai dasar penyelenggaraan negara menjadi negara yang' Memahalkan Biaya Pendidikan'. Hajat Hidup orang Banyak dikuasai oleh Negara, menjadi hajat hidup orang Banyak dikuasai kelompok pemodal asing.
Apabila kesadaran umum telah bangkit dalam jiwa anak-anak muda untuk merebut kembali Freeport yang menghasilkan Ribuan Trilyun untuk kesejahteraan bangsa ini, menggratiskan pendidikan dan kesehatan, apabila tambang-tambang batubara tidak lagi mainan para 'hedge-fund' asing, bila anak-anak muda berhasil menghancurkan kaum feodal yang tumbuh di daerah-daerah sebagai Raja-Raja Kecil maka kita bisa memulai jaman baru bagi IndonesiaRaya - Sebuah Kemerdekaan Kedua, setelah melewati jaman gelap begitu lama-.
Menolak Sri Mulyani, Menolak Aburizal Bakrie,Menolak SBY, Menolak Surya Paloh dan Kaum Oligarkis adalah kewajiban anak-anak muda Indonesia. Anak Muda harus tampil secara otentik dan tidak bergantung pada modal kaum tua. -Kita harus berani memulai jaman baru
20.54 | | 0 Comments
Sekolah itu Membosankan
Sekolah itu Membosankan
20.53 | | 0 Comments
Pidato Lengkap Obama Saat Mengunjungi Indonesia (10/11/2010)
Pidato Lengkap Obama Saat Mengunjungi Indonesia (10/11/2010)
20.53 | | 0 Comments
Khutbah Jum'at Pertama Rosululloh Muhammad SAW
Khutbah Jum'at Pertama Rosululloh Muhammad SAW
"Segala puji bagi Allah, kepada-Nya aku memohon pertolongan, ampunan, dan petunjuk. Aku beriman kepada Allah dan tidak kufur kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan, aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Dia telah mengutusnya dengan petunjuk dan agama yang benar, dengan cahaya dan pelajaran, setelah lama tidak ada rasul yang diutus, minimnyua ilmu, dan banyaknya kesesatan pada manusia di kala zaman menjelang akhir dan ajal kian dekat.
Barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah mendapatkan petunjuk. Dan, barang siapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah melampaui batas dan tersesat dengan kesesatan yang sangat jauh.
Aku berwasiat kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah. Itulah wasiat terbaik bagi seorang Muslim. Dan, seorang Muslim hendaknya selalu ingat akhirat dan menyeru kepada ketakwaan kepada Allah.
Berhati-hatilah terhadap yang diperingatkan Allah. Sebab, itulah peringatan yang tiada tandingannya. Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah yang dilaksanakan karena takut kepada-Nya, ia akan memperoleh pertolongan Allah atas segala urusan akhirat.
"Barang siapa yang selalu memperbaiki hubungan dirinya dengan Allah, baik di kala sendiri maupun di tengah keramaian, dan ia melakukan itu tidak lain kecuali hanya mengharapkan rida Allah, maka baginya kesuksesan di dunia dan tabungan pahala setelah mati, yaitu ketika setiap orang membutuhkan balasan atas apa yang telah dilakukannya. Dan, jika ia tidak melakukan semua itu, pastilah ia berharap agar masanya menjadi lebih panjang. Allah memperingatkan kamu akan siksa-Nya. dan Allah Mahasayang kepada hamba-hamba-Nya." (QS Ali Imran [3]: 30).
Dialah Zat yang benar firman-Nya, melaksanakan janji-Nya, dan semua itu tidak pernah teringkari. Allah berfirman, "Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah, dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku." (QS Qaf [50]: 29).
Karenanya, bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan sekarang maupun yang akan datang, dalam kerahasiaan maupun terang-terangan. "Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya." (QS At-Thalaq [65]: 5). "Barang siapa bertakwa kepada Allah, sungguh ia telah memperoleh kemenangan yang besar." (QS Al-Ahzab [33]: 71).
Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah menghindarkan dari kemarahan, hukuman, dan murka-Nya. Takwa kepada Allah akan membuat wajah bersinar terang, membuat Allah rida, dan meninggikan derajat. Lakukanlah dengan sepenuh kemampuan kalian, dan jangan sampai kurang di sisi Allah.
Dia telah mengajarkan kepada kalian dalam kitab-Nya dan membentangkan jalan-Nya, untuk mengetahui siapa yang benar dan untuk mengetahui siapa yang dusta. (QS Al-Ankabut [29]: 3).
Maka, berbuat baiklah, sebagaimana Dia berbuat baik kepada kalian, dan musuhilah musuh-musuh-Nya. Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad. Dia telah memilih dan menamakan kalian sebagai Muslim. (QS Al-Hajj [22]: 78). Agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata. (QS Al-Anfal [8]: 42).
Tiada daya upaya, kecuali hanya dengan kekuatan Allah. Karenanya, perbanyaklah mengingat Allah, dan beramallah untuk kehidupan setelah mati. Sesungguhnya orang yang membangun hubungan baik dengan Allah, Allah pun akan membuat baik hubungan orang itu dengan manusia lainnya.
Karena Allah yang memberi ketetapan kepada manusia, sedang manusia tidak mampu memberi ketetapan kepada-Nya. Dia menguasai manusia, sedang manusia tidak bisa menguasai-Nya. Allah itu Maha Agung. Tiada daya dan kekuatan selain dengan kekuatan Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung."
Demikianlah isi khutbah Rasul SAW sebagaimana disebutkan dalam Tarikh Thabari, Tafsir al-Qurthubi, Subul al-Huda wa ar-Rasyad, dan Al-Bayan al-Muhammadi karya Dr Mustafa Asy-Sya'kah.
Asy-Sya'kah menegaskan bahwa khutbah diatas merupakan khutbah Rasul SAW saat shalat Jumat pertama di Wadi Ranuna. Penjelasan ini juga diperkuat dengan keterangan Ibnu Abbas RA yang diriwayatkan oleh Ibnu Katsir. Wallahu A'lam.
20.52 | | 0 Comments
TKI dan Poblem Sosial-Politik Bangsa
TKI dan Poblem Sosial-Politik Bangsa
Anehnya, meski kekerasan fisik tersebut terjadi secara berulang-ulang, namun pengiriman TKW ke luar negeri terus saja dilakukan. Kemiskinan dan minimnya pekerjaan didalam negeri menjadi faktor utama yang mendorong eksodus TKW secara besar-besaran ke luar negeri. Menurut BNP2TKI (2010), Jumlah TKI Indonesia mencapai angka 3.271.584. Dari seluruh TKI yang ada, 4.385 orang atau 0,01 persen mengalami permasalahan di tempatnya bekerja.
Meski sekilas jumlah TKI yang kurang beruntung tersebut hanya sedikit, jika dilihat dari persentase yang hanya 0,01 persen, namun bagaimanapun mereka adalah manusia, saudara kita yang harus dibela dan mendapatkan keadilan. Satu nyawa rakyat Indonesia pun sangatlah berarti dan penting bagi sebuah bangsa yang berdaulat.
Dampak Sosial, Ekonomi dan Politik TKI.
Dari segi ekonomi, keberadaan TKI di luar negeri memang menguntungkan. Disamping mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, TKI tersebut juga menghasilkan devisa negara yang jumlahnya trilyuna setiap tahunan. Inilah yang membuat TKI seringkali dijuluki dengan Pahlawan Devisa Negara. Namun demikian, tidak sedikit dampak negatif dari keberadaan TKI baik secara sosial maupun politik.
Harus diakui, meningkatnya jumlah pengiriman TKI ke luar negeri, karena faktor ekonomi, merupakan yang terbesar, yang membawa dampak positif dan negatif bagi Indonesia dan negara tujuan. Bagi negara tujuan, TKI Indonesia adalah sumber daya bagi pembangunan negara tersebut, namun demikian, maraknya praktek TKI ilegal juga sering dikaitkan dengan meningkatnya permasalahan sosial seperti penyakit menular, obat-obat terlarang, kriminalisme, perdagangan orang, penyelundupan manusia dan bahkan terorisme.
Bagi Indonesia, keberadaan TKI berarti mendatangkan devisa bagi negara, tetapi di lain pihak mengurangi ketersediaan sumber daya pembangunan terutama di perdesaan dan hilangnya fungsi pengasuhan dalam keluarga. Tidak sedikit TKI yang mengalami perceraian sehingga menyebabkan terlantarnya anak-anak mereka. Persoalan tersebut akhirnya membawa pada kenekalan anak dan remaja.
Dampak sosial lainnya adalah maraknya pekerja anak dibawah umur dan praktek traffiking. Mereka dijanjikan pekerjaan dengan gaji besar di luar negeri, namun ternyata dieksploitasi dan menjadi korban perdagangan orang (trafficking in persons). Tindak pidana perdagangan orang akhir-akhir ini semakin marak, dengan cara menutupi kegiatannya berkedok seolah pengiriman pekerja migran perempuan ke luar negeri. Selain masalah finansial, korban sering menderita luka fisik, dan trauma, sampai pada sakit jiwa bahkan meninggal dunia.
Secara Politik, keberadaan TKI diluar negeri membuat posisi tawar Indonesia di mata negara tujuan TKI menjadi sangat lemah. Lihat saja tingkah pola Malasyia terhadap Indonesia beberapa saat yang lalu. “kenakalan” Malasyia yang seringkali melakukan provokasi politik dengan cara mengklaim kebudayaan dan tradisi Indonesia serta sering melakukan pelanggaran territorial membuat Indonesia tidak bisa berbuat banyak. Bahkan dalam Pidato SBY saat menanggapi manuver Malasyia, jelas-jelas menyebutkan bahwa adanya 2 juta TKI di Malasyia menjadi pertimbangan pemerintah dalam merespon konflik politik antara Indonesia dan Malasyia tersebut.
Keberadaan TKI membuat Indonesia menjadi bangsa yang lemah secara politik. Sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia seakan tidak memiliki kedaulatan politik. Saat kebudayaan Indoensia diinjak-injak, saat kedaulatan politik dalam negeri di robek-robek oleh negara lain, Indonesia hanya bisa melakukan diplomasi, itupun dalam posisi yang sangat lemah.
Indonesia adalah bangsa yang besar, negara kepulauan terbesar di dunia, negara dengan budaya dan tradisi berbesar di dunia, negara dengan jumlah penduduk terbesar ke 3 di dunia, negara muslim terbasar di dunia, namun juga negara dengan TKI terbesar di dunia yang seringkali dicaci dan dimaki, disiksa dan dibunuh. Tentu ini menjadi refleksi kebangsaan bagi kita semua sebagai bangsa yang masih berdaulat dan memiliki harga diri.
Akhirnya, Globalisasi dan kemajuan pesat bidang teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, membuat migrasi internasional merupakan suatu hal yang tidak dapat dicegah atau dihindari. Pemerintah RI harus terus bekerja keras dalam menggalang kerja sama dengan negara ASEAN, badan-badan internasional dan negara-negara lain di dunia, agar migrasi internasional, khususnya pengiriman TKI ke luar negeri, dapat berlangsung dengan aman dan hak-hak pekerja migran dapat dipenuhi.
Manfaat berupa perolehan devisa harus diimbangi dengan pemberian pelayanan dan perlindungan kepada pekerja migran Indonesia dari sejak pra penempatan, selama bekerja di luar negeri dan setelah kembali ke tanah air. Penyempurnaan sistem pendidikan dan pelatihan keterampilan calon pekerja migran menjadi prioritas agar pekerja migran Indonesia memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi, serta mengetahui hak-haknya sebagai pekerja migran.
Namun, kalau pemerintah Indonesia tidak dapat mengatasi persoalan-persoalan sosial yang diakibatkan oleh tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, alangkah lebih baik jikalau pengiriman TKI ke luar negeri dihentikan saja, karena hanya mengakibatkan hancurnya pranata sosial keluarga dan memperlemah bergaining position Indonesia dalam konstalasi politik global. Wallohua’lam.
20.52 | | 0 Comments
Bangsa Tanpa Identitas
Bangsa Tanpa Identitas
M. Aliyulloh Hadi
20.51 | | 0 Comments
Ini Gelarku, Mana Gelarmu?
Ini Gelarku, Mana Gelarmu?
Oleh M. Aliyulloh Hadi
20.51 | | 0 Comments
IF I WERE INDONESIAN PRESIDENT (part 1) (PEMBERANTASAN KORUPSI)
IF I WERE INDONESIAN PRESIDENT (part 1) (PEMBERANTASAN KORUPSI)
Oleh M. Aliyulloh Hadi
- Korup : busuk; palsu; suap (Kamus Bahasa Indonesia, 1991).
- Korupsi: buruk; rusak; suka menerima uang sogok; menyelewengkan uang/barang milik perusahaan atau negara; menerima uang dengan menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi (Kamus Hukum, 2002).
- Korupsi : kebejatan; ketidakjujuran; tidak bermoral; penyimpangan dari kesucian(The Lexicon Webster Dictionary, 1978).
- Korupsi: penyuapan; pemalsuan (Kamus Bahasa Indonesia, 1991).
- Korupsi: penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan sebagai tempat seseorang bekerja untuk keuntungan pribadi atau orang lain (Kamus Hukum, 2002).
- Berdasarkan Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1999, yang dimaksud dengan tindak pidana korupsi adalah:
- pasal 2 ayat (1) : “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.”
- pasal 3 : “Setiap orang yang dengan sengaja menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.”
- Presiden akan memipin langsung pemberantasan korupsi di Indonesia.
- Presiden akan melakukan regenerasi secara revolusiner terhadap aparat birokrasi dan pemeriantahan.
- Presiden akan menyita harta kekayaan pejabat yang melampaui batas kekayaan yang telah ditentukan (akan ada standarisasi harta kekayaan pejabat negara).
- Karena korupsi sudah menjadi tradisi yang sistemik, maka Presiden akan mempensiunkan dini para pejabat pejabat tua di semua birokrasi pemerintahan dan menggantinya dengan generasi muda baru yang belum terkontaminasi oleh kebiasaan dan prilaku korup dalam birokrasi dan Pemerintahan.
- Pemerintah akan menanggung dan memelihara kehidupan para pejabat yang sudah pensiun, tentu dalam kepatutan hidup yang bersahaja, karena Negara dalam proses revolusi sistemik.
- Presiden bersama menteri Pembemberdayaan Aparatur Negara akan mengawal terbentuknya generasi baru dalam birokrasi dan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel.
- Presiden akan memecat secara tidak hormat serta memiskinkan para pejabat yang baru diangkat apabila terbukti melakukan tindak pidana korupsi, dengan cara menutup seluruh akses ekonomi politik bagi para koruptor.
20.50 | | 0 Comments
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "