I made this widget at MyFlashFetish.com.

Etiam placerat

Cara Ideal Guru Dalam Proses belajar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa tugas guru dalam proses pembelajaran meliputi tugas pedagogis dan administratif. Tugas pedagogis ádalah membantu, membimbing dan memimpin siswa dalam realitas pembelajaran. Sedangkan tugas administratif guru berkaitan dengan penyiapan administrasi dalam proses pembelajaran seperti menyusun Silabus, Rencana Pembelajaran, Pengembangan materi/bahan ajar, alat/instrumen penilaian, dan lainnya yang berupa dokumen (M. Saekhan Muchith, 2008: 24).
Kedua tugas guru tersebut harus dilakukan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Bahkan sering dikatakan bahwa apabila persiapan administrasi guru lengkap dan baik, sepertiga tugas guru sudah berhasil. Efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran ditentukan oleh kemampuan guru dalam melakukan improvisasi pembelajaran. Di sinilah peran penting guru dalam menentukan keberhasilan mengelola proses pembelajaran yang ideal.
Seorang guru/instruktur/dosen harus memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan materi yang diajarkannya, bila tidak maka yang terjadi adalah siswa/mahasiswa akan kurang faham, tidak menyukai mata pelajaran tersebut atau bahkan anda sendiri sebagai pengajar tidak disukai. Tidak pelit nilai mungkin hal yang bijak sebagai seorang pengajar dan tentunya anda akan menjadi pengajar favorit dikelas, tetapi hal ini tidak mendidik dan merugikan siswa yang anda didik.



1.2  Rumusan masalah
1.      Jelaskan cara ideal  yang digunakan seorang guru dalam proses belajar mengajar !

1.3  Tujuan
     Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut ;
1.      Untuk mengetahui cara-cara ideal yang dilakukan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Cara Ideal Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi, berhubungan dan bergantung satu sama lain. Proses belajar adalah segala pengalaman belajar yang dihayati oleh peserta didik (Soedijarto 1993: 27). Semakin intensif pengalaman yang dihayati oleh peserta didik, semakin tinggi kualitas proses belajar-mengajar. Intensitas pengalaman belajar dapat dilihat dari tingginya keterlibatan siswa dalam hubungan belajar-mengajar dengan guru dan obyek belajar/bahan ajar.
Di dalam mengelola pendidikan, telah terjadi pergeseran paradigma dalam proses belajar-mengajar, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran.
Pengajaran lebih cenderung guru aktif, sedangkan siswa pasif sehingga keterlibatan siswa dalam belajar sangat rendah dan siswa hanyalah sebagai obyek, sementara guru aktif dan mendominasi seluruh kegiatan belajar (teacher centered).
Dalam proses pembelajaran ideal harus terjadi ; I 2 dan M3.
Ø  I.2 : yaitu Interaktif dan Inspiratif.
Ø  M.3 : yaitu Menyenangkan, Menantang, dan Memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif (student centered). Proses pembelajaran ditekankan agar dapat memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permendiknas No: 41 Th. 2007 tentang Stándar Proses)
Semakin jelas bahwa Pendekatan, metode, model , dan strategi pembelajaran yang dilakukan guru harus variatif, tidak terfokus pada satu atau dua jenis saja. Sebaik apapun suatu pendekatan, model, atau metode yang digunakan tidak menjamin hasil pembelajaran bagus, oleh karena itu sangat dianjurkan guru mengkombinasikan beberapa pendekatan dan metode sesuai dengan karakter materi pelajaran yang disajikan.Dalam hal ini Model pembelajaran kontekstual kiranya lebih tepat digunakan oleh guru.Model tersebut bertitik tolak pada keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar, sedangkan peran guru lebih banyak sebagai fasilitator dan motivator.

Ø  Kualitas Proses Belajar
Kualitas proses pembelajaran dapat dilihat dari aspek sebagai berikut :
a.       Guru membuat persiapan mengajar yang sistematis.
b.      Proses belajar-mengajar menggunakan strategi dan metode yang variatif danmelibatkan banyak aktivitas pada siswa.
c.       Waktu selama proses belajar mengajar dimanfaatkan secara efektif.
d.      Motivasi mengajar guru dan belajar siswa tinggi
e.       Hubungan interaktif antara guru siswa belangsung bagus dan harmonis.

Berikut ini ada beberapa tips yang biasa dilakukan bila menyampaikan materi dikelas :
Sebelum Menyampaikan Materi :
·         Pelajarilah kembali materi yang akan disampaikan dan buatlah rangkuman atau point-point penting pada materi tersebut, karena mungkin anda banyak mengajar mata pelajaran lainnya maka terkadang sudah agak lupa dengan materi ini sehingga perlu dipelajari lagi agar lebih siap.
·         Buatlah diktat atau rangkuman yang dapat di fotocopy atau disalin oleh siswa, sehingga kita tidak perlu merujuk banyak buku kepada siswa. Hal ini juga memudahkan siswa sehingga ia tidak perlu banyak membeli buku. Apabila mata pelajarannya eksak/hitungan, buatlah rangkuman rumus kepada siswa.
·         Siapkan soal-soal latihan sebanyak-banyaknya dan dibagi menjadi kategori ringan, sedang, dan susah. Rangkum semua soal tersebut dalam satu buku atau file dan buat memo disetiap soal tersebut… memo ini dibuat agar anda tahu kapan anda pernah memberikannya kepada siswa dan pada kelas berapa, sehingga soal yang sudah diberikan tidak disampaikan lagi pada pertemuan berikutnya.
·         Milikilah absen siswa anda, dan buatlah tabel nilai dan presentase kemajuan siswa. Hal ini berguna agar anda dapat mengetahui apakah materi anda telah diserap dengan baik oleh siswa dan siswa mana yang perlu anda bimbing lebih ekstra agar nilainya tidak jatuh.

Saat di Kelas :
·         Buatlah suasana yang menarik dan tidak membosankan, untuk itu anda harus banyak latihan agar cara berbicara, sikap, dan metode ajar anda dapat diterima dengan baik oleh siswa. Menjadi guru yang garang dan terlalu disiplin terkadang akan membentuk siswa yang keras juga, untuk itu buatlah siswa takut karena hormat kepada anda dan bukan takut karena hukuman anda. Pernah ada siswa yang sangat nakal, namun ia justru malu dan takut dengan salah satu guru yang sangat dihormatinya. Berikan perhatian anda dengan penuh kasih sayang, bukan mencari kesalahan mereka..
·         Buatlah quiz di awal dan akhir penyampaian materi, bila waktu tidak memungkinkan lakukan hanya di akhir materi bukan diawalnya… hal ini dapat menjadi indikator apakah materi yang telah disampaikan sudah diterima dengan baik oleh siswa. Saya banyak mengalami quiz dilakukan hanya di awal materi, hal ini hanya membuang waktu dan tidak efisien karena secara logika tentunya siswa belum mengetahui materi yang akan disampaikan. Kalo soal quiznya materi hari kemaren itu namanya ulangaN.jadi perlu bedakan antara quiz dengan ulangan.
·         Sampaikan materi dengan menyampaikan point-point pentingnya saja, jangan terlalu banyak bertele-tele atau terlalu banyak bercerita yang bukan dalam ruang lingkup materi anda. Untuk materi eksak, perbanyaklah contoh soal… sampaikan perlahan dan buat agar siswa juga sama2 ikut berfikir.
·         Lakukan sistem ajar yang lebih interaktif berupa tanya jawab, pancinglah siswa agar banyak bertanya. Selain itu ada juga perlunya anda bersenda gurau disela-sela penyampaian materi agar tidak terlalu tegang.
·         Pekerjaan Rumah (PR) dapat anda berikan setiap akhir penyampaian materi, namun bila ternyata itu tidak efektif misalnya banyak yang tidak mengerjakan atau ternyata banyak yang saling mencontek pekerjaan teman2nya sebaiknya metode PR nya anda ubah misal dengan beda soal tiap siswa atau cara lainnya.
·         Anda perlu melakukan evaluasi terhadap cara anda mengajar, ini bisa dilakukan dengan memberikan questioner pada siswa terhadap cara mengajar anda.
·         Anda juga dapat melakukan quiz interaktif, yaitu dengan membaca soal satu persatu dan mahasiswa langsung menjawab..anda berikan waktu yang terbatas untuk menjawab soal tersebut. Misal bacakan soal no. 1 kemudian langsung dijawab oleh siswa, setelah itu bacakan soal no.2 kemudian siswa menjawab, demikian metode ini membuat siswa berfikir cepat dan tidak dapat mencontek.


Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar :
Prestasi belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal.Faktor internal meliputi minat, bakat, motivasi dan tingkat intelgensi seorang siswa. Adapun faktor eksternal antara lain ; metode pembelajaran dan lingkungan.
Salah satu faktor internal yang menentukan berhasil dan tidaknya siswa dalam proses pembelajaran adalah motivasi belajar. Dalam hal ini motivasi merupakan kekuatan dan motor penggerak utama yang menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan kegiatan belajar (Sardiman, 2007: 75).
Motivasi belajar merupakan faktor psikologis yang bersifat non intelektual.Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang tinggi, bisa gagal dalam belajar karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah metode, model, dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru.Dengan variasi metode, model, dan strategi dalam melaksanakan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Faktor eksternal lainnya yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor lingkungan. Lingkungan merupakan suatu komponen sistem yang ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam hal ini lingkungn sekolah, keluarga dan masyarakat harus menjadi perhatian serius karena faktor ini sangat dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.




BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan sebelumnya yaitu :
1.      Dalam proses pembelajaran ideal harus terjadi ; I 2 dan M3.
-          I.2 : yaitu Interaktif dan Inspiratif.
-          M.3 : yaitu Menyenangkan, Menantang, dan Memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif (student centered).
2.      Pendekatan, metode, model , dan strategi pembelajaran yang dilakukan guru harus variatif, tidak terfokus pada satu atau dua jenis saja. Sebaik apapun suatu pendekatan, model, atau metode yang digunakan tidak menjamin hasil pembelajaran bagus, oleh karena itu sangat dianjurkan guru mengkombinasikan beberapa pendekatan dan metode sesuai dengan karakter materi pelajaran yang disajikan.
3.      Prestasi belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi minat, bakat, motivasi dan tingkat intelgensi seorang siswa. Adapun faktor eksternal antara lain ; metode pembelajaran dan lingkungan.





0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

About Me

Flag Counter

Pages

Powered By Blogger

My Blog List

\Get snow effect

Followers