I made this widget at MyFlashFetish.com.

Etiam placerat

Yook Sung Jae BTOB

Yook Sung Jae BTOB

Oh yeah,he is YookSung Jae from BTOB (Born TO Beat) .I keep listen to their songs and finally I found one of their reality show .OMG,he is so cuteeeeeeeeee ~ kyeopta~ hehehe .I searched his name and found his bio .and he is younger than me =.= but its okay ~haha .most of idol are younger than me.lol.
Birth Name: Yook Sung Jae
Stage Name: Sungjae
Birthday: May 2, 1995
Position: Vocalist, Rapper, Maknae
Height: 180 cm
Weight: 68 kg
Education: Hanlim Arts High School
Specialties: Vocals, snowboarding

DIFUSI, OSMOSIS DAN IMBIBISI



Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi “solute” tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah “solute” rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap “solute” dari satu sisi dan membiarkan pendapatan “solvent” murni dari sisi satunya.
Proses ini telah digunakan untuk mengolah air laut untuk mendapatkan air tawar, sejak awal 1970-an.
Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban
Contoh: penyerapan air oleh benih
Proses awal perkecambahan
Benih akan membesar, kulit benih pecah, berkecambah
Ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih

pernapasan pada tumbuhan

pernapasan pada tumbuhan

Pernapasan meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas & respirasi sel. Pertukaran gas merupakan proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida melalui alat pernapasan tumbuhan. Respirasi sel merupakan penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan energi. Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Senyawa kompleksnya dapat berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Energi yang didapatkan dari proses respirasi digunakan untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada tidaknya oksigen, ada dua macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen, sedangkan rspirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen.

Alat pernapasan
Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan beringin, anggrek maupun bakau.

Proses pernapasan
Respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik menjadi air dan karbondioksida untuk memperoleh energi dengan bantuan oksigen. Senyawa organik merupakan bahan bakar respirasi untuk menghasilkan ATP, sedangkan produk limbah respirasi seperti karbon dioksida dan air, merupakan bahan yang digunakan kloroplas sebagai bahan mentah untuk fotosintesis. Lihat Gambar 6. Energi (ATP) yang diperoleh dari proses respirasi, akan digunakan untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:

                 Senyawa organik + oksigen –> karbon dioksida + air + energi

Respirasi Pada Tumbuhan

Respirasi Pada Tumbuhan

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Kloropil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakan biasa dikenal dengan Respiratory Ratio atau Respiratory Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya proses respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi. Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997).
Bahan organik yang dioksidasi adalah glukosa (C6H12O6) maka persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6H2O + Energi
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Diketahui nilai RQ untuk karbohidrat = 1, protein < 1 (= 0,8 – 0,9), lemak 1 (1,33). Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempuran tidaknya proses respirasi dan kondisi lainnya (Krisdianto dkk, 2005).
Pembuktian pristiwa respirasi
2.1 Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraaian suatu senyawa dapat menghasilkan energi. Energi berasal dari lepasnya ikatan kimia yang menyusun peresenyawaan. Contoh katabolisme adalah proses pernapasan sel atau respirasi (syamsuri, 1980).
2.2 Respirasi
Yang dimaksud dengan respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam (syamsuri, 1980).
Sebagaimana kita ketahui dalam semua aktivitas makhluk hidup memerlukan energi, tumbuhan juga. Respirasi terjadi pada seluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada akar, batang maupun daun dan secara kimia pada respirasi aerobik pada karbohidrat (glukosa) adalah kebalikan fotosintesis. Pada respirasi pembakaran glukosa oleh oksigen kan menghasilkan energi. Karena semua bagian tumbuhan tersusun atas jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel (jasin, 1989).
Kandungan katalis disebut juga enzim, sangat penting untuk siklus reaksi respirasi (sebaik-baiknya proses respirasi ). Beberapa reaksi kimia membolehkan mencampur dengn fungsi dari enzim memperbat enzim atau dengan mengkombinasi dengan sisi aktifnya. Penggunaan ini akan dapat dilihat hasilnya pada inhibitor dari aktivitas enzim (mertens, 1966).
Sistem pernapasan adalah pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh organisme dan bertujuan mendapatkan energi. Alat respirasi pada berbagai hewan berbeda-beda. Pada hewan tingkat rendah O2 langsung berdifusi melalui permukaan tubuh, pada serangga adalah trakea, kalajengking dengan paru-paru buku, ikan dengan insang, katak dengan paru-paru, kulit dan rongga mulut, reptile dengan paru-paru, dll (panduan primagama).
Respirasi juga terjadi pada manusia yang disebut dengan pernapasan. Proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Respirasi pada manusia bisa memiliki gangguan seperti penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau yang disebut juga (ISPA), hal ini merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada anak balita. Untuk mencegahnya bisa digunakan sanitasi rumah, yaitu usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan terhadap struktur fisik, dimana orang menggunakan sebagai tempat berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sarana tersebut antara lain ventilasi, suhu, kelembapan, padatan hunian, penerangan alami, kontruksi bangunan, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan kotoran manusia dan penyediaan air bersih ( nindya, sulistyorini, 2005).
Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
2.2.1 Respirasi Aerobik (aerob)
Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Persamaan reaksi proses respirasi aerob secara sederhana dapat dituliskan:
C6H12O6 + 6H2O >> 6H2O + 6CO2 + 675 kal
Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat dibedakan menjadi 3 tahapan yaitu glikolosis, siklus krebs dan transport elektron (syamsuri, 1980).
a. Glikolisis
Kata “glikolisis” berarti “menguraikan gula” dan itulah yang tepatnya terjadi selama jalur ini. Glukosa, gula berkarbon enam, diuraikan menjadi dua gula berkarbon tiga. Gula yang lebih kecil ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya disusun ulang untuk membuat dua molekul piruvat (champbell, 2002)
NADH merupakan sumber elektron berenergi tinggi, sedangkan ATP adalah persenyawaan berenergi tinggi. Selama glikolisis dihasilkan 4 molekul ATP, akan tetapi 2 molekul ATP diantaranya digunakan kembali untuk berlangsungnya reaksi-reaksi yang lain sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan untuk tubuh. Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen. Reaksi glikolisis terjadi di sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum memasuki siklus krebs adalah asam piruvat. Ada yang membedakan tahap ini menjadi dua yaitu glikolisis dan dekarbosilasi oksidatif. Glikolisis mengubah senyawa 6C menjadi senyawa 2C pada hasil akhir glikolisis. Yang dimaksud dekarbosilasi oksidatif adalah reaksi asam piruvat diubah menjadi asetil KoA (syamsuri, 1980_.
b. Siklus krebs
Glikolisis melepas energi kurang dari seperempat energi kimiawi yang tersimpan dalam glukosa, sebagian besar energi itu tetap tersimpan dalam dua molekul piruvet. Jika ada oksigen molekuler, piruvat itu memasuki mitokondria dimana enzim siklus krebs menyempurnakan oksidasi bahan bakar organiknya (champbell, 2002)
Memasuki siklus krebs, asetil KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi asam piruvat (6C). selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya menjadi asam oksalosuksinat. Dalam perjalanannya, 1C (CO2) dilepaskan. Pada tiap tahapan, dilepaskan energi dalam bentuk ATP dan hidrogen. ATP yang dihasilkan langsung dapat digunakan. Sebaliknya, hidrogen berenergi digabungkan dengan penerima hidrogen yaitu NAD dan FAD, untuk dibawa ke sistem transport elektron. Dalam tahap ini dilepaskan energi, dan hidrogen direasikan dengan oksigen membentuk air. Seluruh reaksi siklus krebs berlangsung dengan memerlukan oksigen bebas (aerob). Siklus krebs berlangsung didalam mitokondria (Syamsuri, 1980).
c. Sistem Transpor ELektron
Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus krebs ada dua macam. Pertama dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (Guanin Tripospat). Energi ini merupakan energi siap pakai yang langsung dapat digunakan. Kedua dalam bentuk transport elektron, yaitu NADH (Nikotin Adenin Dinokleutida) dan FAD (Flafin adenine dinukleotida) dalam bentuk FADH2. Kedua macam sumber elektron ini dibawa kesistem transfer elektron. Proses transfer elektron ini sangat komplek, pada dasarnya, elektron dan H+ dan NADH dan FADH2 dibawa dari satu substrak ke substrak yang lain secara berantai. Setiap kali dipindahkan, energi yang terlepas digunakan untuk mengikatkan fosfat anorganik (P) kemolekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen sebagai penerima, sehingga terbentuklah H2O. katabolisme 1 glukosa melalui respirasi aerobik menghasilkan 3 ATP. Setiap reaksi pada glikolisis, siklus krebs dan transport elektron dihasilkan senyawa – senyawa antara. Senyawa itu digunakan bahan dasar anabolisme (Syamsuri, 1980).
2.2.2 Respirasi Anaerobik (Anaerob)
Respirasi anaerobik adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu misalnya asam fosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat atau alcohol. Respirasi anaerobik terjadi pada jaringan yang kekurangan oksigen, akan tumbuhan yang terendam air, biji – biji yang kulit tebal yang sulit ditembus oksigen, sel – sel ragi dan bakteri anaerobik. Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa. Selain glukosa, bahan baku seperti fruktosa, galaktosa dan malosa juga dapat diubah menjadi alkohol. Hasil akhirnya adalah alcohol, karbon dioksida dan energi. Glukosa tidak terurai lengkap menjadi air dan karbondioksida, energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan respirasi aerobik. Reaksinya :
C6H12O6 Ragi >> 2C2H5OH + 2CO2 + 21Kal
Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa oksigen tidak diperlukan. Bahkan bakteri anaerobik seperti klostidrium tetani (penyebab tetanus) tidak dapat hidup jika berhubungan dengan udara bebas. Infeksi tetanus dapat terjadi jika luka tertutup sehingga member kemungkinan bakteri tambah subur (Syamsuri, 1980).
respirasi pada makhluk hidup
Pada percobaan ini menguunakan 5 buah tabung yang diletakkan dalam raknya. Masing-masing tabung diisi dengan 20 tetes phenol red, fungsinya adalah sebagai indikator untuk melihat perubahan warna. Menjadi kuning, membuktikan adanya respirasi. Setelah itu masing-masing tabung diisi dengan sekrup sampai ke dasar tabung, fungsinya untuk mencegah bahan praktikum agar tidak tercelup ke dalam phenol red. Masing-masing tabung diberi tanda. Tabung reaksi I diisi dengan 15 kecambah kacang hijau, disini kacang hijau berfungsi sebagai bahan yang akan dibuktikan respirasinya pada subjek tumbuhan. Tabung reaksi II diisi denngan 15 kacang kedelai, fungsinya sama dengan kecambah kacang hijau, hanya saja pada kedelai volumenya lebih besar dibandingkan dengan kacang hijau,hal ini digunakan untuk membuktikan bahwa semakin besar individu itu maka lebih cepat mengubah warna phenolnya menjadi kuning dan itu membuktikan bahwa individu itu lebih banyak dan lebih cepat menghirup udara. Tabung reaksi III diisi dengan jangkrik, jangkrik berfungsi sebagai bahan yang akan dibuktikan respirasinya pada hewan. Praktikum ini menggunakan kecambah dan jangkrik bertujuan untuk membandingkan antara respirasi hewan dengan tumbuhan. Tabung reaksi IV diisi dengan kerikil, dan tabung reaksi V diisi dengan kertas tissu yang telah dicelupkan dalam air gula. Kedua bahan ini digunakan untuk membuktikan proses respirasi pada benda mati, yang ternyata tidak mengalami perubahan warna pada phenol rednya. Hal ini dikarenakan benda mati tidak mengalami proses respirasi. Kemudian tabung reaksi ditutup dengan menggunakan alumunium foil, sebagai alat yang menghindarkan bahan praktikum dari pengaruh lingkungan. Kemudian alumunium foil itu diikat dengan karet gelang agar tidak mudah lepas. Setelah ditunggu beberapa menit,phenol red yang lebih dulu berubah warna adalah tabung III atau tabung yang berisi jangkrik, karena jangkrik beraktivitas lebih banyak daripada yang lain sehingga membutuhkan udara lebih banyak dan proses respirasinya lebih cepat. Setelah itu tabung reaksi II yang berisi kecambah kacang kedelai, dan disusul dengan tabung reaksi I yang berisi kacang hijau. Penyebabnya adalah volume kedelai lebih besar daripada kacang hijau sehingga proses respirasinya lebih cepat kacang kedelai. Pada respirasi jangkrik, dia menggunakan pembuluh darah terbuka untuk mengikat oksigen. Dia juga menggunakan indoskeleton sebagai pengganti hemoglobin.
Mekanisme respirasi hewan jangkrik yaitu corong hawa (trakea) adalah alat pernafasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada dikerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, yang terletak berpasangan pada setiap sekmen tubuh. Spirakel mempunyai tutup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan menutup saat beristirahat. Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dan spirakel menuju pembuluh – pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus. Sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis titin, terisi cairan dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel – sel tubuh. Trakeolus mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler. Pada sistem pengangkutan pada vertebrata. Mekanisme pernapasan pada serangga ini, misalnya belalang adalah : jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea menyerpi sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea kembali pada volume semula. Sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan diluar sebagai akibatnya udara diluar yang kaya oksigen masuk ke trakea, sistem trake berfungsi mengangkut oksigen dan mengedarkan keseluruh tubuh, sebaliknya mengangkut karbondioksida hasil respirasi dikeluarkan dalam tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan tidak mengangkut gas. Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan.
Mekanisme respirasi tumbuhan memberi manfaat pada tumbuhan. Manfaatnya terlihat pada respirasi dimana terjadi pemecahan senya organik, dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkan senyawa antara yang penting sebagai “building block” merupakan senyawa yang penting dalam tubuh. Senyawa tersebut meliputi, asam amino, untuk protein nukleotida, untuk asam nukleat dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokinin), lemak, steron,karotenoit, pigmen flafonoit. Seperti antosianin dan senyawa aromatik tertentu lainnya seperti likmin. Telah diketahui hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O, terjadi bila substrat secara sempurna dioksidasi. Namun bila berbagai senyawa diatas terbentuk substrat awal respirasi tidak seluruhnya diubah menjadi CO2 dan H2O.
4.2.2 Respirasi menghasilkan panas
Tabung reaksi diletakkan pada raknya dan diberi tanda. Tabung reaksi I diisi kecambah kacang hijau besar setengah bagian, sedangkan tabung reaksi II diisi kecambah kacang hijau segar setengah bagian tujuannya adalah untuk membuktikan ssemakin besar volume individu, maka semakin besar pula panas yang dihasilkan. Tabung III diisi dengan kacang hijau yang telah direbus setengah bagian. Setelah itu tabung reaksi ditutup dengan sumbat karet dan disisipi denga termometer, fungsinya untuk mengetahui suhu dan atau kenaikannya karena yang dicari adalah pembuktian bahwa respirasi menghasilkan panas. Tabung yang mengeluarkan suhu yang paling tinggi adalah tabung yang no I karena volume kecambah didalamnya lebih besar dibanding kecambah pada tabung no II yang dipotong tiga perempat bagian. Sedangkan pada tabung ketiga yidak mengalami kenaikan suhu karena kecambah didalamnya tidak mengalami respirasi lagi disebabkan sel – sel didalamnya telah mati setelah melalui proses perebusan.

Meiosis Tahap 1

Meiosis Tahap 1
Pada tahap I, jumlah sel dua kali lipat, tetapi jumlah kromosom tetap utuh. Ada empat fase :
* Profase I: kromosom homolog (masing-masing kromosom memiliki sepasang kromatid) Pasangan pertama dan membentuk sinapsis (yang berpasangan dikenal sebagai bivalents). Kumparan kromosom, diikuti dengan disintegrasi membran nuklir dan chaismata (penyeberangan serat spindel) dibentuk oleh rekombinasi genetik. Artinya, pasangan kromosom homolog pertukaran beberapa fragmen dari kromatid (juga dikenal sebagai silang).
* Metaphase I: bivalents terdiri dari empat benang kromatid menyelaraskan sepanjang bidang ekuator, dengan orientasi acak. Sentromer (titik pengikatan kromatid) dari pasangan kromosom yang dimiliki oleh serat gelendong yang meledak dari sentriol sel. Tahap ini dimana komposisi genetik sel sel ibu atau ayah didapatkan, dalam setiap kromosom.
* Anafase I: Pada fase ini, mensegregasikan chiasmata dan kakak menarik kromatid menuju kutub masing-masing (sentriol). Setiap pasangan sel anak yang dihasilkan, adalah haploid dan mengandung 23 kromosom (kromosom masing-masing terdiri dari dua kromatid). Ini adalah fase, di mana ada satu set kromosom haploid, setiap satu anggota berisi dari pasangan kromosom homolog.
* Telofase I: Pada fase ini, dekondensi kromosom dan membran nuklir mulai mengambil bentuk sekitar setiap pasangan kromosom set. Sekarang ada dua anak inti, setiap pasangan dua mengandung kromatid kakak, setiap pasangan menyatu di sentromer. Dan kromatid kakak tidak identik karena menyeberang yang terjadi di Profase I.

Meiosis Tahap 2
Pada Tahap II, ada dua set berbeda dari sel anak, yang berisi 2 pasang kromatid kakak. Fase ini lebih identik dengan fase 1 dengan proses yang terjadi mirip dengan mitosis.

* Profase II: Sekarang membran nuklir lagi mulai hancur dan pasangan kromosom lagi mulai mengembun. Namun adik kromatid dari kromosom masing-masing pasangan masih menyatu di sentromer. Pembentukan serat gelendong terjadi lagi, dengan serat meletus dari sentriol.
* Metaphase II: Pada fase ini, sentromer dari pasangan kromosom yang diikat kuat oleh serat poros (chaismata). Pasangan kromosom lagi bergerak sepanjang bidang khatulistiwa antara kutub.
* Anafase II: Di sini, sentromer ditarik kuat oleh serat poros dan karenanya terpisah. Kromatid kakak yang ditarik sentriol masing-masing.
* Telofase II: Pada akhir fase ini, ada 4 inti anak terbentuk. 

Respirasi Pada Tumbuhan



Respirasi Pada Tumbuhan


&lt;p&gt;Your browser does not support iframes.&lt;/p&gt;
B.    Landasan Teori

Pernapasan adalah proses pertukaran gas O2 dengan CO2 sebagai hasil metabolisme normal dan zat yang dibutuhkan atau diperlukan dalam pernapasan itu sendiri.


Pernapasan merupakan pembakaran (metabolisme atau disimilasi) dimana energi yang disimpan tadi dikembalikan lagi untuk mengembalikan proses-proses kehidupan atau respirasi adalah proses pembokaran energi yang tersimpan untuk dimanfaatkan dalam proses-proses kehidupan.


Mungkin anda membutuhkan Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.

Respirasi atau oksigen glukosa adalah merupakan sumber energi yang utama untuk kebanyakan sel. Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian reaksi enzimatis, beberapa energi disebabkan dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi (ATP) dan sebagian lagi hilang sebagai panas.

Proses utama respirasi adalah mobilisasi senyawa organik dan oksidasi senyaw. Senyawa tersebut secara terkendali untuk membebaskan energi bagi pemeliharaan dan perkembangan tumbuhan.
Reaksi respirasi (oksidasi biologis) suatu karbohidrat misalnya glukosa berlangsung dalam empat tahap adalah:

1.    Glikolisis

Merupakan serangkaian reaksi yang menguraikan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat, jalur reaksi ini disebut juga jalur Embden-Meyerhoff-Parnas (EMP), merupakan dasar dari respirasi anaerobik atau fermentasi.

2.    Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat

Senyawa-senyawa yang dihasilkan tahap ke-2 diuraikan menjadi CO2 dinamakan daun asam sitrat karena senyawa C6 yang pertama kali dibentuk dalam daur ini adalah asam sitrat.
Daur ini dikenal dengan daur krebs. Nama lain dari iktu serta asam-asam dengan tiga gugus karboksil.

3.    Oksidasi terminal dalam rantai respiratoris

Hidrogen yang dihasilkan oleh substrat pada tahap ke-1 hingga ke-3 akhirnya berkombinasi dengan oksigen membentuk air.

Agar dapat berlangsung terjadi suatu angkutan hidrogen sepanjang suatu rantai sistem redoks yaitu melalui suatu sistem angkutan/transport elektron


C.    Alat dan bahan

Alat

-    Tutup gabus/aluminim foil
-    4 buah tabung reaksi
-    Kain kasa
-    Tali atau benang
-    Pipet ukur

Bahan

-    Aquadest
-    Kecambah
-    Air kapur
-    Hidrilla
-    Larutan bromtimol blue


D.    Cara Kerja

  1. Menyiapkan 4 buah tabung reaksi
  2. Mengisi tabung 1 dan tabung 2 dengan 5 ml air kapur
  3. Pada tabung ke 2, masukkan kecambah yang sudah dibungkus dengan kain kasa dengan posisi menggantung
  4. Mengisi tabung 3 dan tabung 4 aquadest secukupnya
  5. Menambahkan 3-5 tetes bromtimol blue pada tabung 3 dan tabung 4
  6. Pada tabung 4 memasukkan beberapa daun hydrilla
  7.   Menutup 4 tabung reaksi rapat-rapat dengan alluminium foil
  8. Mengamati perubahan yang terjadi pada ke 4 tabung



E.    Hasil Pengamatan






Keterangan :

Tabung 1     : Berisi air kapur
Tabung 2     : Berisi air kapur dan kecambang
Tabung 3     : Berisi aquades dan bromtimol blue
Tabung 4     : Berisi daun hydrilla dan aquades dan brimtimol blue



F.    Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diperhatikan bahwa :
  • Tabung ke II yang berisi (air kapur dan kecambah) lebih keruh dibandingkan tbung ke I, ini terjadi karena larutan air kapur bereaksi dengan kecambah yang melakukan respirasi yaitu mengeluarkan O2.
Air kapur merupakan senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan karbondioksida. Hasil reaksinya berupa zat yang berwarna seperti susu, kemudian mengendap yang merupakan partikel-partikel kapur.
Penggunaan kecambah segar disebabkan karena kecambah melakukan pernafasan karena kecambah itu masih hidup. Buktinya terlihat pada perubahan air kapur yang semula jernih menjadi putih. Sebenarnya air kapur merupakan zat kapur yang dapat mengikat CO2.
  • Perubahan warna larutan yang diberi bromtimol blume terjadi pada tabung ke 4, karena pada tabung ke -4 larutan tersebut dimasukkan tanaman hydrilla, dan terjadi perubahan warna dari hijau kekuning-kuningan ke hijau daun, ini karena pengaruh klorifl dari hydrilla itu melakukan respirasi dengan mengeluarkan O2. 

Diskusi

  1. Pada tabung reaksi yang manakah air kapur menjadi keruh ?
  2. Apakah fungsi air kapur tersebut dan mengapa di gunakan air kapur?
  3. Pada tabung reaksi yang mana terjadi perubahan warna larutan yang diberi bromtimol blue? Mengapa ?
  4. Mengapa digunakan kuncul bunga yang sedang mekar atau kecambah ?
  5. Bandingkan hasil pengamatan saudara terhadap ke-4 tabung tersebut. Bagaimana hasilnya?



Jawaban Diskusi
  1. Pada tabung reaksi yang kedua air kapur menjadi keruh karena CO2 yang bercampur dengan air kapur dia menjadi keruh.
  2. Air kapur fungsinya untuk mengetahui apakah ada respirasi atau tidak dan air kapur fungsinya sebagai indikator karena proses respirasi itu akan terjadi jika airnyar keruh
  3. Perubahan warna air terjadi pada tabung reaksi yang ke-4 alasannya karena pada tabung reaksi ke-4 proses respirasi berhasil
  4. Karena tidak mungkin kita menggunakan akar/batang pada tumbuhan karena proses respirasi terbesar pada tumbuhan itu berlangsung pada daun yaitu pada stomata daun.
  5. Perbandingan dari ke-4 tabung






G.    Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa membuktikan dengan seksama tentang prinsip-prinsip antara air kapur yang bereaksi dengan CO2 dan bromtimol blue yang bereaksi dengan CO2 dapat terbukti pada saat kami praktik.

Apabila air kapur bereaksi dengan CO2 maka airnya akan berubah menjadi keruh dan cairan bromtimol blue bereaksi dengan CO2 maka warna airnya akan menjadi hijau tua

KROMOSOM



Kromosom pertama kali dikemukakan oleh W. Waldenger dan diartikan sebagai chroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan.






  • Dari asal katanya tersebut kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus yang berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok yang mudah menyerap zat warna.
  • Di dalam tubuh makhluk hidup di mana letak kromosom itu?
  • Kromosom terdapat dalam inti sel berupa benang-benang tipis yang disebut kromatin
    Dalam kromosom terdapat gen. Gen merupakan unit pembawa informasi genetik

  • Kromosom pada makhluk hidup berukuran panjang 0,2–50 mikron dan diameter 0,2–20 mikron.
  • Pada manusia ukuran kromosom kurang lebih 6 mikron.
  • Kromosom berfungsi membawa sifat individu dan membawa informasi genetika, karena di dalam kromosom mengandung gen.
  • Gen gen pada kromosom terdapat pada tempatnya yang disebut dengan lokus.
  • Gen merupakan bagian dari molekul DNA.
  • Seperti yang sudah dijelaskan dengan suatu per-umpamaan di atas.
  • Agar lebih jelas memahami tentang hubungan dari masing-masing bagian penyusun kromosom kromosom dapat diamati dengan menggunakan alat bantu mikroskop pada waktu sel membelah, yaitu berupa kromatin.
  • Pada saat sel membelah kromatin dapat menebal dan memendek.
Susunan Kromosom
  • Kromosom pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA saja.
  • Ini dapat dijumpai pada virus mozaik (tembakau).
  • Kromosom dapat pula berupa DNA saja misalnya pada virus T dan dapat pula mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteri Escherichia coli.
  • Kromosom mengandung struktur yang terdiri dari benang-benang tipis yang melingkar-lingkar.
  • Disepanjang benang-benang inilah terletak secara teratur struktur yang disebut Gen. Setiap gen menempati tempat tertentu dalam kromosom.
  • Tempat gen didalam kromosomdisebut lokus gen.
  • Jadi gen inilah yang sebenarnya berfungsi mengatur sifat – sifat yang akan diwariskan dari induk kepada keturunanya.
  • Selain itu, gen juga berefungsi mengatur perkembangan dan metabolisme individu. Gen terdiri dari DNA (asam Nukleat).


  • Sejumlah gen yang berderet pada kromosom masing-masing memiliki tugas khusus.
  • Ada gen yang mengatur warna bunga , tinggi rambut, bentuk hidung, jenis rambut, warna rambut, golongan darah, warna bulu dan sebagainya.
  • Jumlah kromosom dalam setiap organisme berbeda pada organisme yang berbeda jenis.
  • Ukuran kromosom juga sangat bervariasi antara satu jenis organisme dengan jenis organisme lainya.
  • Dalam setiap sel tubuh, kromosom berada dalam keadaan berpasang- pasangan.
  • Kromosom yang berpasangan dan memiliki bentuk, ukuran dan komposisiyang sama disebut kromosom homolog.
  • Setiap pasangan kromosom homolog berbeda dengan pasangankromosom homolog lainya.

Kromosom sel tubuh terdapat sepasang-pasang (alelik) sehingga kromosom tubuh terdiri dari dua set. Dua set kromosom pada sel tubuh adalah diploid (2n). Pada sel kelamin (gamet) tidak terdapat pasang-pasangan atau hanya terdapat satu set kromosom. Satu set kromosom pada sel kelamin adalah haploid (n).

  • Bahan penyusun kromosom adalah DNA (asam deoksiribonukleat) dan protein.
  • Tiap kromatid membawa sebuah molekul DNA yang strukturnya berupa untai ganda sehingga di dalam kedua kromatid terdapat dua molekul DNA.
  • Pada manusia memasukkan paling sedikit 7 protein penyusun kromosom , sedangkan protein yang lain tidak mendapatkan tempat dalam kromosom.
  • Salah satu protein, CENP-A, sangat mirip dengan histon H dan dianggap menggantikan histon ini dalam sentromer nukleosom. OK
  • Bagian fungsi sentromer itu sendiri dinyatakan dengan mikroskop elektron, yang ditunjukkan dalam pembelahan sel pada bagian yang seperti piringan yaitu kinetokor,
  • Bagian itu sudah ada pada permukaan kromosom dalam daerah sentromer.
  • Struktur tambahannya mikrotubul, yang memancarkan dari kumparan tubuh yang lokasinya pada permukaan inti dan dapat digambarkan berupa kromosom yang bercabang yang masuk dalam nuklei.
  • Bagian dari kinetokor menyusun alphoid DNA ditambah CENP-A dan protein lainnya, tetapi struktur ini tidak dapat dideskripsikan secara detail.
  • Bagian penting kedua dari kromosom yaitu daerah terminal atau disebut telomer.
  • Telomer itu penting karena sebagai tanda sasaran terakhir dari kromosom dan untuk memungkinkan sel membedakan daerah akhir ynag disebabkan oleh kerusakan kromosom.
  • Telomer DNA terbuat dari 100 salinan ynag berulang-ulang motifnya, 5’-TTAGGG-3’ pada manusia, dengan perpanjangan yang pendek dari ujung 3’ double-stranded molekul DNA.
  • Dua protein khusus terjepit pada ulangan sekuen dalam telomer manusia yang dinamakan TRF1, yang membantu mengatur lengan telomer manusia dan TRF2 mempertahankan perpanjangan single-strand. Jika TRF2 in aktif lalu perpanjangan hilang dan 2 polinukleotida menyatu bersama dalam hubungan kovalen.
  • Protein telomer yang lain menganggap bentuk hubungan antara telomer dan perifer dari nukleus, merupakan lokasi kromosom terakhir.

Kromosom pada organisme eukariotik tersusun dari bagian-bagian berikut.
  1. DNA DNA menyusun kromosom sekitar 35% dari keseluruhan kromosom.
  2. RNA RNA menyusun kromosom sekitar 5% dari keseluruhan kromosom.
  3. Protein Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston yang bersifat asam. Kedua macam protein ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom sehingga menjadi pudar dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopi DNA.
Struktur Kromosom
  1. Sentromer
  2. Lengan dilengkapi telomer

1. Sentromer

  • Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan.
  • Bagian ini merupakan daerah penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap.
  • Daerah ini disebut juga kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle fober).
  • Elemen-elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari mitosis.
  • Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa anafase.
2. Lengan
  • Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung kromosom dan gen.
  • Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga beberapa yang hanya berjumlah satu.
  • Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di dalamnya terdapat matriks yang berisi cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan.
  • Cairan ini mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema.
  • Bagian kromonema yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi untuk membawa sifat keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen serta kromomer merupakan bahan protein yang mengendap di dalam kromonemata.
  • Kromonemata pita berbentuk spiral dalam kromosom dan lekukan kedua pangkal dari kromonemata.
  • Fungsi lekukan kedua adalah tempat terbentuknya nukleolus
  • Pada bagian ujung kromosom terdapat suatu tambahan yang disebut satelit, satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom.
  • Sentromer = bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang, membagi 2 bagian lengan kromosom juga merupakan kromonemata yang berbentuk lurus
  • Pada sentromer terdapat kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan dalam pergerakan kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel.
  • Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada benang spindel

  • Kromatid merupakan hasil duplikasi dari kromosom
  • Telomer merupakan bagian dari ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan kromosom lain
  • lihat Gambar .OK


Struktur kromosom, kromonema,satelit

PEMBAGIAN KROMOSOM

Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibagi menjadi empat, yaitu
sebagai berikut.

  1. Telosentrik Telosentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu memiliki lengan hanya satu, memiliki bentuk seperti batang, dan letak sentromernya berada di ujung.
  2. Metasentrik Metasentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang sama panjang, dan letak sentromer berada di tengah memiliki bentuk seperti huruf V.
  3. Akrosentrik Akrosentrik memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang tidak sama panjang, letak sentromernya dekat ujung, dan memiliki bentuk seperti huruf J.
  4. Submetasentrik Kedua lengan hampir sama panjang, letak sentromer hampir di tengah, memiliki bentuk seperti huruf L.

  • Klasifikasi struktur kromosom menjadi metasentrik, submetasentrik, dan akrosentrik tadi sebenarnya agak dipaksakan.
  • Akan tetapi, istilah-sitilah tersebut sangat berguna untuk memberikan gambaran fisik tentang kromosom.
  • Terlebih penting lagi, evolusi kromosom sering kali cenderung mempertahankan jumlah lengan kromosom tanpa mempertahankan jumlah kromosom.
  • Kromosom yang sedang mengalami pengandaan, yakni pada tahap S di dalam daur sel,
  • Terdiri atas dua buah kromatid kembar (sister chromatids), yang satu sama lain dihubungkan pada daerah sentromer.
  • Letak sentromer berbeda-beda, dan perbedaan letak ini dapat digunakan sebagai dasar untuk klasifikasi struktur kromosom seperti telah diuraikan di atas.
  • Pada sentromer terdapat kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan dalam pergerakan kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel.
Berdasarkan tipenya, kromosom dibagi menjadi dua.
  1. Autosom (Kromosom Tubuh) Autosom adalah kromosom tubuh dan tidak menentukan jenis kelamin. Autosom ini mempunyai bentuk pasangan antara jantan dan betina, dan memiliki jumlah n – 1 atau 2n – 2 dengan sifatnya diploid. Autosom biasanya disimbolkan dengan A.
  2. Gonosom (Kromosom Seks) Gonosom adalah kromosom seks yang dapat menentukan jenis kelamin. Gonosom ini mempunyai bentuk pasangan tidak sama antara jantan dan betina , Berupa kromosom sex X yang panjang ( haploid) dan kromosom sex Y (haploid) yang lebih pendek, jumlahnya hanya sepasang . Pada manusia Gonosom ini berada pada no 23 ( lihat gambar )

  • Dari gambar diatas maka penulisan Karyotipe kromosom manusia adalah 44 A XY /44 A XX atau 22 AA XX /22AAXY . OK sehingga ketika nanti membentuk sel kelamin setelah dewasa dengan cara Miosis karyotipe kromosom pada sel kelaminnya menjadi 22 A X/ 22A Y untuk sperma dan 22 A x untuk Ovum.mudah kan
  • Dari gambar pula bisa kita analisa bahwa antara laki dan perempuan Jumlah Autosom sama yaitu sama sama ada 22 pasang ( 44 Autosom) dan terlihat juga dipastikan isi gen gen di kromosom tubuh / Autosom no 1 s/d 22 sama sehingga ekspresi sel tubuhnya sama . misalnya sama mempunyai 2 tangan , 2 lubang hidung dll yang berbeda di no 23 pada kromosom kelaminnya ( gonosom) yang menentukan jenis kelamin XX = perempuan , XY untuk laki laki, karena pada gonosom ini gen gen yang mengekspresikan sifaat beda OK
Pada lalat buah Autosom berjumlah 3 pasang = 6 dan Gonosom sepasang = 2 , sehingga jumlah kromosom lalat buah ada 8 dengan penulisan Karyotipe 6 A XX / 6 A XY ( lihat gambar) Pada No II , III dan IV menunjukkan kromosom tubuh ( Autosom) sedangkan pada nomer I menunjukkan Gonosom ( X = lurus dan Y = bengkok)
Penentuan jenis kelaminnya adalah

  • Jika Jumlah X / jumlah A
  1. lebih besar (> ) atau sama dengan (= ) 1, 0 maka jenisnya betina
  2. lebih kecil (< ) atau sama dengan (= ) 0,5 maka jenisnya jantan
  3. jika nilainya 0,67 maka Intersex
Contoh
  • lalat pada gambar sebelah kiri adalah 3 AAXY maka nilainya 1/2 = 0,5 yaitu jantan
  • lalat pada gambar sebelah kiri adalah 3 AAXX maka nilainya 2/2 = 1,0 yaitu betina OK
Untuk
  • Manusia lebih mudah karena jika ada Y pasti laki laki , tidak ada Y perempuan
  • Belalang XO = jantan , XX = betina
  • pada Ayam ZZ = jantan , ZW = betina




  • Autosom tidak menentukan jenis kelamin, sedangkan kromosom kelamin menentukan jenis kelamin. Apabila gen-gen yang berperan dalam keturunan terletak pada autosom, maka sistem pewarisannya disebut pewarisan autosomal, sedangkan apabila gen-gen terletak pada kromosom kelamin, maka sistem pewarisannya disebut pewarisan kromosom kelamin.
  • .Kromosom-kromosom yang disusun dan diurutkan berdasarkan ukuran dan bentuknya, maka akan diperoleh suatu gambaran yang disebut karyotype.
  • Karyotype berasal dari kata karyon yang berarti inti dan typos yang berarti bentuk. Karyotype ini dapat menggambarkan karakter-karakter kromosom yang dipelajari yang meliputi jumlah kromosom, lengan panjang (q), lengan pendek kromosom (p)

  • Pasangan kromosom 1-22 adalah autosom ( Rumus Autosom 2n - 2 )
  • Kromosom X dan Y adalah kromosom kelamin
  • panjang lengan / panjang kromosom (q), panjang absolute kromosom (p+q),
  • nilai indeks sentromer (IS) atau HNPS (Harga Numerik Posisi Sentromer), rasio pasangan kromosom absolute terpanjang dan terpendek ( R ), ukuran dan letak satelit, dan formula karyotype.
  • Analisis karyotype mempunyai peranan yang penting dalam menetapkan keaslian suatu populasi, menerangkan sejarah evolusi, diagnosis kelainan genetik, dan lain sebagainya.
Ukuran dan Jumlah Kromosom
  • Ukuran dan jumlah kromosom sangat bervariasi dari berbagai spesies.
  • Sel tubuh (sel somatik) kromosom selalu berada dalam keadaan berpasang-pasangan disebut diploid (2n). sedangkan pada sel kelamin tidak berpasangan disebut haploid (n)

  • UKURAN KROMOSOM
  • Kromosom yang berpasangan dengan memiliki bentuk, ukuran dan komposisi sama disebut kromosom homolog.
  • Hal ini dapat dijumpai pada sel tubuh lalat buah yang memiliki 4 macam kromosom homolog, sedangkan manusia mempunyai 23 macam kromosom homolog
  • Makhluk hidup dengan jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom dengan ukuran lebih besar dari pada makhluk hidup dengan jumlah kromosom lebih banyak.
  • Secara umum panjang kromosom berkisar 12 – 50 mikron, dan diameter antara 0,2 – 20 mikron


  • Perangkat kromosom disebut genom, pada sel tubuh terdapat sepasang kromosom yang disebut diploid (2n),
  • sedangkan pada sel gamet hanya terdapat satu pasang kromosom saja yang disebut dengan haploid (n).
  • Seseorang yang mengalami penyakit kanker maka set kromosomnya lebih dari dua, kemungkinan terjadi triploid, tetraploid, dan poliploid.

Organisme yang memiliki jumlah kromosom diploid (2n) antara lain dapat dilihat pada Tabel
Tabel jumlah kromosom diploid pada berbagai mahkluk hidup

  • Dari uraian diatas kami akan Applikasikan untuk mengetahui jumlah kromosom ini ?
  • Tentu agar kita tahu suatu individu dikatakan 1 species .
  • Karena konsep species (Carollus Linnaeus) dikatakan suatu individu dikatakan satu species jika mampu menurunkan keturunan yang fertil ( progres keturunan itu tetap berlangsung).
POSISI KROMOSOM Bos taurus ( sapi) DI SEL AKHIR G2 AKAN MASUK MITOSIS
  • Kromosom yang sedang mengalami pengandaan, yakni pada tahap S di dalam daur sel, terdiri atas dua buah kromatid kembar (sister chromatids), yang satu sama lain dihubungkan pada daerah sentromer.
  • Letak sentromer berbeda-beda, dan perbedaan letak ini dapat digunakan sebagai dasar untuk klasifikasi struktur kromosom .
Simplicity
  • DNA pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut kromosom.
  • Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk mengatur bentuk fisik tubuh.
  • Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda.
  • Oleh sebab itu, tidak semua makhluk hidup bisa melakukan perkawinan antar spesies, karena tiap kromosom dari sperma harus mendapat pasangan kromosom lain dari sel telur.
  • Walaupun jumlah kromosom sama, belum tentu perkawinan berhasil.
  • Ibarat kunci dan gembok, pasangan kromosom dari sperma dan sel telur harus identik.
  • Kunci berbentuk bulat tidak dapat dimasukkan ke lubang gembok yang berbentuk pipih.
  • Inilah mengapa perkawinan antar spesies yang memiliki kromosom sama belum tentu berhasil.
  • Kalaupun berhasil, biasanya akan menghasilkan mutasi yang menyebabkan cacat pada keturunan atau kematian pada induk.
  • Jumlah kromosom pada tiap-tiap spesies hamster:

  • Jika melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kromosom pada hamster campbell dan winter white adalah sama, yakni 28 pasang.
  • Lalu sering muncul pertanyaan, apakah kedua spesies tersebut dapat dikawin silangkan?
  • Jawabannya bisa.
  • Namun demikian sangat tidak disarankan untuk mengawin silangkan kedua jenis hamster ini.
  • Dalam sebagaian besar kasus kawin silang antara hamster campbell dan winter white sering didapati anak yang cacat dan bahkan letal (mati).
  • Perkawinan antar jenis ini dianggap sebagai tindakan tidak bermoral.
  • Pemaksaan suatu kunci yang tidak sesuai dengan gemboknya dibantu dengan menggunakan Obeng
Sifat dan fungsi utama gen
  • Sifat Gen
    1. Mengandung informasi genetik.
    2. Dpt. Menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.
    3. Setiap gen mempunyai tugas & fungsi tertentu.
    4. Sifat tersebut ditentukan oleh kombinasi susunan basa nitrogen.

Fungsi utama gen:
  1. Mengatur perkembangan/metabolisme sel
  2. Menyampaikan informasi genetik pd. Generasi berikutnya
  3. .Zat terkecil yg.tidak dapat dibagi lagi dalam kromosom
Posisi gen dalam kromosom

  • Tersusun teratur,linier,lurus berurutan,tidak berselang-seling,tidak berdempetan/berdam pingan,tidak memiliki batas-batas yang jelas.
  • Jarak antar gen diukur dalam satuan miliMorgan ( mM ).
  • Semakin dekat jarak gen maka kombinasi sifatnya akan semakin sering muncul bersama an, begitu pula sebaliknya.
  • Bagaimana menghitung jarak antar gen ?
  • Apa manfaatnya mengetahui jarak antar gen ?
Beberapa istilah gen

  • Genotipe ?
  • Fenotipe ?
  • Homozigot ?
  • Heterozigot ?
  • Dominan ?
  • Resesif ?
  • Intermediet ?
NB (Nambah) hahaha
  • Kromosom adalah untaian material genetic yang terdapat didalam setiap sel mahkluk hidup.
  • Setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom non-sex (kromosom 1s/d kromosom 22) dan 1 pasang kromosom sex (kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin.
  • Setiap orang mendapatkan 1 dari tiap pasangan kromosom dari ayahnya dan 1 dari ibunya,
  • Dengan kata lain setiap orang mendapatkan 23 kromosom dari ayah (dibawa oleh sperma) dan 23 kromosom dari ibunya (dibawa oleh sel telur), yang kemudian total menjadi 46 kromosom (23 pasang) setelah pembuahan.
  • Tiap untaian kromosom membawa informasi genetic yang sangat menentukan proses pertumbuhan dan perkembangan janin dan juga fungsi tubuh untukkehidupan sehari-hari.
  • Proses pertumbuhan ini meliputi pembentukan protein-protein tubuh, sehingga kelainan genetik atau struktur dan jumlah kromosom akan sangat mempengaruhi pembentukan protein-protein tubuh dan dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin atau bayi yang tidak normal.
  • Kelainan kromosom pada janin bisa diturunkan dari salah satu orang tua yang membawa kelainan kromosom, bisa juga terjadi secara spontan (dengan sendirinya) pada saat proses reproduksi.
  • Usia ibu pada saat hamil juga salah satu faktor penyebab kelainan kromosom. resiko terjadinya kelainan kromosom pada janin adalah 4 kali lebih besar jika ibu berusia 35 tahun atau lebih.
Ada 2 jenis kelainan kromosom, yaitu:
  1. Kelainan pada jumlah kromosom, dimana terdapat jumlah kromosom yang berlebihan (disebut dengan trisomi), seperti adanya kromosom yang berjumlah 3 untai (seharusnya hanya 2 untai atau sepasang) atau jumlah kromosom yang berkurang (disebut dengan monosomi), yaitu ada kromosom yang jumlahnya hanya 1 untai.
  2. Kelainan pada struktur kromosom, diantaranya adalh delesi pada kromosom yang menyebabkan kromosom lebih pendek dari kromosom normal, insersi pada kromosom yang menyebabkan kromosom lebih panjang dari normal dan berpindahnya bagian satu kromosom ke bagian kromosom yang lain atau yang disebut dengan translokasi.
  • Kelainan kromosom yang paling sering diketemukan pada bayi adalah trisomi, yaitu
  1. trisomi 13 (sindroma patau),
  2. trisomi 18 (sindroma Edward)
  3. trisomi 21 (sindroma Down).
Definisi dan gejala daripada penyakitpenyakit kelainan kromosomal tersebut adalh sebagai berikut:
  • Trisomi 13 atau sindroma Patau disebabkan oleh adanya 3 untai kromosom 13 pada tiap sel penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47.
  • Kelainan ini dapat menyebabkan gangguan berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, bibir dan rongga mulut (bibir sumbing) juga pertumbuhan jari tangan dan kaki.
  • Namun kelainan ini sangat jarang terjadi dengan frekuensi 1 dari 8000 sampai 10.000 bayi yang lahir dan biasanya jika gejalanya sangat berat dapat menyebabkan kematian beberapa jam atau beberapa minggu setelah kelahiran.
  • Trisomi 18 atau sindroma Edward disebabkan oleh adanya 3 untai kromosom 18 pada tiap sel penderita. Berlebihnya jumlah kromosom 18 ini jarang terjadi dengan frekuensi 1 dari 1500 bayi yang lahir dan gejalanya adalah retardasi mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul yang kecil, dan kelainan pada tangan dan kaki.
  • Trisoma 21 atau yang disebut sindroma Down adalah kelainan kromosom yang paling sering terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 bayi lahir dan bahkan lebih sering terjadi pada ibu yang hamil pada usia (>35 tahun).
  • Pada penderita sindroma Down terdapat tiga untai kromosom 21. Jumlah kromosom 21 yang berlebih ini mengakibatkan gejala-gejala seperti retardasi mental, kelainan jantung bawaan, berat badan bayi yang kurang normal, pendengaran dan penglihatan berkurang, otot-otot melemah (hipotonia) dan kecenderungan menderita kanker sel daerah putih (leukemia).
  • Salah satu kelainan kromosom seks yangpaling umum ialah terdapatnya kromosom X ektsra pada seorang laki-laki., sehingga memiliki konstitusi kromosom seks XXY.
  • Pria dengan kombinasi kelainan ini biasanya memiliki testis kecil dan mandul.
  • Dalam kehidupannya kemudian merekamemperlihatkan tanda-tanda kemunduruan intelektual. Kondisi ini, yang disebut sindrom Klinefelter, sindrom Klinefelter dapat diakibatkan : gagalnya kedua kromosom X pada biang (precursor) sel benih diploid maternal memisahkan diri dan masuk selsel berbeda pada meiosis; malah kedua kromosom itu menuju ovum yang dibuahi spermatozoa yang membawa kromosom Y. Lebih jarang konstitusi XXY terjadi bilal spermatozoa-XY (terjadi akibat gagalnya pemisahan kromosom X dan Y sewaktu meiosis) membuahi ovum pembawa X normal. Kromosom seks sel-sel ayah dapat pula gagal memisahkan diri pada kedua pembelahan meiosis, dan hal ini menghasilkan konstitusi kromosom XXXY atau XXXXY. Varian sindrom Klinefelter demikian ditandai perkembangan mental yang sangat terbelakang
  • Kelainan lain pada pria ialah susunan XYY. Lakilaki dengan kombinasi khusus ini cenderung bertubuh tinggi-tinggi, dan terdapat indikasih bahwa beberapa diantaranya mempunyai predisposisi berkelakuan agresfi atau antisocial.
  • Tingkat inteligensianya dapat sub-normal, namun umumnya tetap dapat mempunyai anak. Dalam hal ini pemisahan kromosom seks ayah yang kurang sempurna pada pembelahan meiosis kedua selama spermatogenesis menghasilkan
  • spermatozoas YY yang pada pembuahan memberi dua kromosom Y dan bukannya satu. Perempuan yang lahir dengan kromosom X tambahan (dengan kata lain perempuan dengan XXX) dapat pula disertai retardasi mental dan sejumlah di antaranya mandul. Kasus dengan kromosom X yang lebih banyak lagi (misalnya XXXX dan XXXXX) hanya memperburuk keadaan.
  • Perempuan yang dilahirkan dengan satu kromosom X dan bukannya dua, menampakkan kondisi yang leibh jarang yang disebut Sindrom Turner. Istilah umum yang dipakai untuk menyatakan bahwa kurang satu pasang kromosom homolog pada sel diploid adalah monosomi. (Yun, monos, tunggal). Selain beberapa bayi dengan monosomi pada kromosom X dan sejumlah kasus monosomi 21,
  • monosomi tidak dapat bertahan hidup. Diperlukan dua kromosom X agar ovarium dapat berkembang sempurna.
SEKEDAR TAHU TINGKAH LAKU KROMOSOM WAKTU PEMBELAHAN

  • Benang kromatin 30 nm dalam nukleus selama interfase, yaitu periode antara pembelahan inti.
  • Ketika nukleus terbagi, DNA mengambil bentuk yang lebih padat dari pengemasan, hasil akhir kromosom metafase dapat dilihat dengan mikroskop dan mempunyai bentuk umum yang berhubungan dengan kromosom.
  • Kromosom pada metafase yaitu bentuk dari tahap siklus sel setelah replikasi DNA dalam mengambil tempat dan masing-masing terdiri dari dua salinan molekul kromosomal DNA.
  • Dua salinan tersebut bersama-sama menuju ke sentromer.
  • Sentromer adalah suatu daerah pada kromosom yang merupakan tempat melekatnya benang-benang spindel dari sentriol selama berlangsungnya pembelahan sel.
  • Dilihat dari kedudukan sentromernya, dikenal ada 3 macam struktur kromosom eukariot, yaitu metasentrik, sub metasentrik, dan akrosentrik.
  • Struktur kromosom ini dapat dilihat dengan jelas ketika pembelahan sel berada pada tahap anafase.
  • Kromosom dapat diakui karena ukuran dan lokasinya dari sentromer.
  • Setelah itu yang membedakan fitur dinyatakan ketika kromosom itu tercemar.
  • Sebuah angka lah yang mencemari perbedaan tekniknya, masing-masing pola itu memiliki karakteristik untuk partikuler kromosom.
  • Ini artinya seperangkat kromosom dimiliki oleh organisme yang dapat dopresentasikan sebagai karyogam, yang berupa pita umum dari masing-masing yang telah digambarkan dengan melihat karyotipenya
  • Kedua DNA daerah sentromer dan protein dempet itu, memiliki fitur khusus.
  • Sekuen nukleotida dari sentromer DNA yang paling baik pada tumbuhan Arabidopsis thaliana,
  • Dengan beberapa ketelitian telah memungkinkan posisi sentromer pada sekuen DNA. Sekuen Arabidopsis memiliki jangkauan DNA 0,9-1,2 Mb dan masing-masing dibuat lebih besar 180-bp sekuen yang berulang.
  • Pada manusia sekuen ekuivalen 171 bp dan dinamakan alphoid DNA.
  • Akan tetapi, sentromer Arabidopsis juga terdiri dari berbagai salinan genom, disepanjang daerah dengan sedikit gen, yang kepadatannya 7-9 per 100 kb dengan 25 gen per 100 kb untuk daerah non sentromer dari kromosom Arabidopsis.
NOTE

  • Chromosome: DNA and protein in a coiled, rod-shaped form that occurs during cell division.
  • Chromatid: one of two identical pairs of a chromosome.
  • Deletion: a mutation in which a segment of DNA breaks of off a chromosome.
  • Diploid: a cell that contains both chromosomes of a homologous pair.
  • DNA: hereditary information in the form of a large molecule called deoxyribonucleic acid
  • G1 Phase: the first period of interphase in which the cell doubles in size. This is the phase dedicated to the growth of the cell. This is also the phase in which the cell carries out its function.
  • G2 Phase: the final period of interphase, in which the cell undergoes rapid growth and prepares for mitosis.
  • Haploid: having only one chromosome of each homologous pair, relates only to sex cells
  • Histones: a protein molecule that DNA wraps around during chromosome formation.
  • Homologous Chromosomes: one of a pair of morphologically similar chromosomes
  • Inversion: a mutation that occurs when a chromosome piece breaks off and reattaches in reverse orientation.
  • Karyotype: a group of the pictures displaying the individual chromosomes and is used by scientists to determine the cause of genetic disorders, etc.
  • Nondisjunction: the failure of homologous chromosomes to separate during meiosis or the failure of sister chromotids to separate during mitosis
  • Oogenesis: the production of mature egg cells.
  • S Phase: the second period of interphase during which replication of DNA occurs.
  • Sex Cells: Cells used in reproduction.
  • Somatic Cells: Cells of the body, not sex cells
  • Spermatogenesis: the production of sperm cells.
  • Spindle Fibers: microtubules that extend across a dividing eukaryotic cell; assists in the movement of chromosomes.
  • Translocation: a mutation when a piece of chromosome attaches to a nonhomologous chromosome.


2 komentar:

jeung rafha santii mengatakan...
matur suwun sangat, pakdhe atas ketulusannya berbagi ilmu... sangat membantu kami yg berniat utk belajar & mengajar karena dilengkapi jg dgn gambar2 yg menarik. nuwun sewu pakdhe, apa boleh saran materinya sebagian dibuat dlm bentuk flash ato ppt jadi bisa buat bahan ajar jg. terima kasih. salam...

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

About Me

Flag Counter

Pages

Powered By Blogger

My Blog List

\Get snow effect

Followers